Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
ITDC: Penanganan sampah MotoGP menerapkan prinsip ekonomi sirkuler
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 14:50:24【Kabar Kuliner】722 orang sudah membaca
PerkenalanPetugas saat melakukan pengolahan sampah ajang MotoGP Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa

...Secara langsung program ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Lombok Tengah (ANTARA) - Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) menyangakan penanganan sampah selama ajang MotoGP Indonesia 2025 yang telah berlangsung di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) menerapkan prinsip ekonomi sirkuler melalui integrated food surplus.
"Sebagai bagian dari komitmen terhadap praktik berkelanjutan dalam setiap penyelenggaraan event internasional, kami menerapkan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola berbasis ekonomi sirkuler," kata Destination Research dan ESG Division Head ITDC Rannie Kamil di Lombok Tengah, Jumat.
Ia mengangakan program ini merupakan bentuk nyata ITDC berfokus pada pengelolaan pangan berlebih, pengurangan sampah makanan, dan meminimalisir jejak karbon dari aktivitas konsumsi pangan selama penyelenggaraan acara berlangsung.
Program food surplus management atau pengelolaan makanan berlebih berbasis ekonomi sirkuler ini terdiri dari 2 (dua) kategori, yaitu pertama adalah makanan berlebih yang masih layak konsumsi dikumpulkan dan didistribusikan di hari yang sama kepada volunteer dan masyarakat sekitar, termasuk kelompok anak-anak pengajian di kawasan The Mandalika.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah menyisir sisa sampah ajang MotoGP Indonesia
"Program ini berhasil mengemas kelebihan makanan menjadi 1000 kongak makanan ukuran 500ml atau setara dengan 500 gr yang berisi makanan higienis yang masih layak konsumsi," katanya.
Ia mengangakan langkah ini ngak hanya membantu mengurangi pemborosan makanan, tapi juga menghadirkan manfaat sosial nyata bagi komunitas setempat.
"Secara langsung program ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)," katanya.
Sementara itu, kategori kedua adalah Food Waste atau limbah makanan dari makanan yang sudah ngak layak konsumsi, dan akan diolah kembali menjadi kompos agar bermanfaat.
Melalui kerja sama dengan Look Up Agro yang merupakan komunitas setempat binaan ITDC, 4,71 ton sampah makanan berhasil dikumpulkan dan saat ini sedang melalui proses sortasi oleh komunitas tersebut.
Baca juga: TPA Pengengat jadi lokasi penanganan sampah MotoGP Mandalika
Baca juga: Residu sampah ajang MotoGP Mandalika 2023 menurun
"Sampah makanan ini diolah menggunakan metode bio-konversi dengan larva Black Soldier Fly (BSF) dan juga dijadikan kompos secara lokal dan berkelanjutan," katanya .
Selain efektif dalam mengurangi volume sampah, metode ini juga menghasilkan produk bernilai seperti pakan ternak dari maggot dan pupuk organik dari kompos.
"Nantinya maggot ini diimanfaatkan kembali oleh komunitas Look Up Agro, sedangkan hasil kompos akan dimanfaatkan untuk mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Integrated Farming System ITDC, yang ditujukan kepada para petani binaan di kawasan The Mandalika," katanya.
Suka(2)
Artikel Terkait
- Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG
- Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher
- 500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat
- Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa
- Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG
- Mo Mo si Gajah rayakan ulang tahun ke
- Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China
- Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa
- Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
- BGN proses penonaktifan pelaku pelecehan verbal pegawai SPPG
Resep Populer
Rekomendasi

Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia

Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop

Malaysia apresiasi ketertarikan Selandia Baru gabung Dewan Halal ASEAN

Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025

Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif

Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa